Hai, selamat datang di blogku. Sesuai dengan judul kali ini aku akan mengulas salah satu serial animasi romantis Jepang yaitu, "Shigatsu wa Kimi no Uso" atau yang dalam bahasa inggris lebih dikenal dengan judul "Your Lie in April".
Anime ini merupakan adaptasi dari serial manga terkenal dengan judul yang sama karya penulis Naoshi Arakawa. Diterbitkan pertama kali pada bulan April 2011 yang lalu dalam majalah bulanan "Gekkan Shounen Magazine".
Anime ini pada masanya sangat terkenal sekali di seluruh dunia bahkan bukan hanya populer dikalangan pecinta anime saja. Tentu saja ada alasan mengapa anime ini begitu populer.
Di sini aku akan membagikan sedikit review atau ulasanku tentang anime ini setelah aku tonton kembali beberapa hari yang lalu. Aku hanya menuliskan secara umum saja tidak sampai spoiler. Jadi buat kamu yang belum nonton dan penasaran tidak perlu cemas.
Sebelum masuk ke review, ada baiknya bagi kamu yang belum tahu sama sekali anime ini bisa membaca sinopsisnya terlebih dahulu ya agar dapat sedikit memahami review yang aku tulis.
SINOPSIS
Anime ini menceritakan tentang seorang pemuda SMP bernama Kousei Arima. Ia dahulu terkenal sebagai seorang pianis cilik yang sangat berbakat. Ia selalu memenangkan setiap kompetisi piano yang diikutinya.
Penampilannya selalu mampu memukau penonton hingga para juri yang melihat dan mendengarkan permainan pianonya yang indah. Benar-benar seorang idola pada masanya.
Pada suatu hari sang ibu yang sekaligus dikenal berperan sebagai instruktur piano-nya selama ini meninggal dunia. Usianya pada waktu itu masih 11 tahun.
Peristiwa itu membuatnya sangat sedih dan hatinya terluka. Padahal selama ini Ia selalu bermain piano hanya untuk ibunya yang sedang sakit-sakitan. Mentalnya turun sangat tajam.
Saat mendengarnya, Ia yang sedang bermain piano pada sebuah ajang musik tiba-tiba entah kenapa seperti tidak dapat mendengar lagi suara denting piano yang dimainkannya. Sungguh aneh sekali, apa yang terjadi.
Permainannya pun menjadi berantakan. Ia tidak bisa lagi mengikuti alunan nada sesuai partitur seperti biasanya dengan sempurna saat ibunya masih ada disisinya.
Arima pun memutuskan untuk berhenti bermain piano sejak itu. Ia dalam semalam meninggalkan dunia musik yang selama ini melambungkan namanya.
Dunia di matanya mulai berubah seolah menjadi monoton tak berwarna. Hidupnya selalu dibayang-bayangi kematian ibu yang disayanginya. Menjadi pendiam dan berusaha menjauh dari teman-temannya.
Suatu hari Ia diajak oleh temannya, Ryouta Watari dan Tsubaki Sawabe untuk bertemu dengan teman sekelasnya bernama Kaori Miyazono. Sawabe yang memintanya secara langsung pada Arima.
Dikatakan kalau temannya itu ingin dikenalkan dengan Watari. Agar suasana tidak canggung, Arima diminta untuk menemani bertemu dengannya bersama-sama. Arima pun setuju untuk ikut.
Kaori Miyazono, temannya Sawabe itu selain berkenalan dengan Watari diam-diam dia juga ingin bertemu dengan Arima dan membantunya kembali bermain piano setelah lama memutuskan berhenti.
Memanfaatkan kedekatannya dengan Watari dan Sawabe, kepintarannya bermain biola, dan pengetahuannya tentang musik, Ia mencoba melakukannya. Dari sini kisah mereka dimulai.
REVIEW
Anime ini pertama kali aku tonton pada tahun 2015 yang lalu saat baru awal-awal mengenal dunia anime. Guna memastikan resensiku ini sesuai aku menonton kembali beberapa hari yang lalu secara maraton semua episode nya.
Hingga sekarang "Shigatsu wa Kimi no Uso" masih menjadi salah satu anime favoritku. Ada banyak sekali hal yang aku sukai ada disini baik itu dari gambar maupun ceritanya sendiri.
Anime ini mengambil tema musik sebagai landasan ceritanya. Kamu harus tahu kalau aku adalah orang yang tidak suka dengan anime bertema musik. Shigatsu wa Kimi no Uso menjadi satu-satunya yang pernah aku tonton hingga sekarang.
Lalu jika aku tidak suka bagaimana awal mulanya tertarik dengan anime ini, begitu kan. Aku tertarik pada anime ini ketika sedang menelusuri isi salah satu web streaming anime yang tidak perlu disebutkan namanya.
Web itu memiliki kolom chat dan saat itu sepertinya hype anime ini sedang tinggi-tingginya karena banyak yang membicarakannya. Aku pun penasaran seperti apa sih isinya.
Anime ini juga aku masih ingat sekali menjadi anime bergenre romantis kedua yang aku cari dan tonton sendiri secara sadar. Karena sebelumnya aku hanya tertarik dengan anime bergenre action.
Setelah menonton episode pertama saja aku sudah semakin tertarik dengan anime ini. Gambar yang indah, karakter utama yang cantik, perkembangan cerita yang to the point, langsung membuatku berpikir "wah ini ini".
Visual dan Desain yang Lembut
Sebagai pembuka mari kita mulai dari gambar terlebih dahulu ya. Style gambar yang digunakan dalam anime ini aku suka. Karakternya tidak terlihat kaku, pada beberapa adegan mampu diperlihatkan gerakan karakter yang lembut.
Detail karakter benar-benar dijaga terutama pada adegan pertunjukan. Meskipun ada adegan yang mengharuskan bergerak dengan cepat. Karakternya digambar konsisten dengan baik beserta setiap detailnya.
Aku sangat suka dengan karakter Kaori Miyazono, sangat cantik. Salah satu yang menjadi khas dari anime ini, desain matanya aku rasa ikonik.
Cara penonjolan beberapa adegan menggunakan efek-efek blur dan warna tertentu juga aku suka. Inisiatif yang bagus sekali. Misalnya dalam adegan pertemuan Miyazono dan Arima pertama kali.
Dalam adegan itu gambar diberikan efek blur di sudut-sudut dan sentuhan bias warna kuning, merah muda. Membuat adegan itu terasa spesial, seperti ada kehangatan yang muncul disana.
Aku juga suka cara studio memvisualisasikan emosi karakter dalam keadaan tertentu. Misalnya ada beberapa adegan karakter yang gambarnya dibiarkan tidak lengkap ketika sedang marah dan sebal.
Menurutku tidak di semua adegan karakter harus digambar dengan detail. Mengikuti emosi karakter dan suasana yang ada dengan desain yang fleksibel adalah pilihan yang tepat.
Salah satu anime dengan gambar terindah yang pernah aku tonton.
Kisah yang Begitu Indah
Lalu bagaimana dengan ceritanya, bukankah aku tadi bilang tidak suka dengan anime bertema musik? Khusus anime ini adalah pengecualian.
Aku suka dengan ceritanya yang ringan dan hangat. Dibalik ceritanya yang kental dengan drama nuansa romantis anime ini mampu menyelipkan komedi yang cukup menghibur di beberapa adegan.
Karakter Miyazono yang aktif, inisiatif, serta Arima yang kalem sedikit kikuk dan pendiam, sangat cocok sekali membantu mengarahkan perkembangan cerita menjadi lebih seru untuk diikuti.
Meskipun Miyazono ini sangat aktif tetapi dia juga bisa menjadi orang yang tenang dan Arima yang kikuk dan pendiam bisa menjadi orang yang aktif seperti karakter lain walaupun cuma sedikit.
Cerita di setiap episode berjalan cukup pelan jadi terasa lama walaupun sebenarnya durasi episode nya hanya kurang dari 21 menit. Selain itu, setiap episodenya memiliki cerita yang sangat berisi.
Aku bisa langsung hanyut dalam ceritanya dalam waktu singkat berkat tempo ceritanya yang lambat itu dan cukup puas karena ceritaya bukan hanya ringan tetapi berisi dan menghibur.
Kehadiran Miyazono secara perlahan mengubah pandangan Arima tentang Piano yang sebelumnya Ia takuti dan jauhi. Begitu juga pandangan kedua temannya, Sawabe dan Watari terhadap Arima.
Sebagai sebuah anime romantis tentu ada yang bisa aku sorot sedikit bagaimana kisah cinta yang terjadi. Konflik percintaan yang terjadi dalam anime ini menurutku sungguh dilematis yaa.
Karena masih SMP, semua karakter dalam anime ini sifat dan mentanya sangat labil. Cukup lucu juga kadang aku bisa sedikit relate, senyum-senyum, sebel, sedih, sendiri saat menonton.
Memadukan itu dengan drama percintaan yang identik dengan anak SMA sungguh unik. Aku sempat mengira ini cerita tentang anak SMA karena format ceritanya itu dan ternyata aku salah.
Waktu dulu pertama kali nonton anime ini aku sangat menikmati ketegangan drama percintaan yang terjadi. Tetapi untuk yang sudah sering melihat anime bergenre romantis mungkin akan bilang tidak terlalu istimewa.
Indah Hingga Akhir
Setiap adegan pertunjukan musik, dibuat dengan maksimal. Penampilan di atas panggung dari karakter utama maupun lainnya disajikan secara apik sekali dengan gerakan karakter yang lembut dan musik yang indah.
Aku bisa jamin walau orang yang menonton ini tidak suka dengan anime bertema musik pasti akan tetap kagum dengan adegan pertunjukkan piano yang disajikan anime ini.
Semakin menuju akhir, cerita menjadi lebih berat. Emosi ku diaduk aduk dengan hubungan antara Miyazono dan Arima yang penuh drama, ego, harapan, serta keadaan, yang mereka hadapi.
Selain memiliki cerita yang indah di setiap episodenya, anime ini juga dapat ditutup dengan cerita yang mengena dilengkapi ilustrasi adegan dan alunan musik yang sangat indah sekali.
Endingnya itu hingga kini masih terasa bagus dan membekas diingatan meski sudah ditonton berulang-ulang. Melampaui ekspektasiku akan anime bertema musik.
Secara Keseluruhan untuk anime ini aku memberi rating:
9.5/10
SANGAT DIREKOMENDASIKAN
Itulah sedikit review atau ulasanku untuk anime "Shigatsu wa Kimi no Uso" atau "Yout Lie in April". Jika kamu tertarik, kamu bisa langsung menonton animenya saja ya...
0 Komentar