[REVIEW] 86 -Eighty Six-, Emosional dan Dramatis


86 -Eighty Six-, saat pertama kali mendengar judul anime ini, entah mengapa ada sesuatu yang membuatku tertarik untuk menontonnya.
 

Aku bukan orang yang tergila-gila dengan anime dan seleraku tentang film juga mungkin buruk tetapi sepertinya memang benar kalau “insting” itu terkadang tidak salah.

 

Jujur saja aku agak kurang suka dengan anime-anime sekarang yang terlalu mengeksploitasi karakter loli, tsundere, dan sejenisnya secara berlebihan.

 

Apalagi anime-anime shounen dengan jalan cerita yang mainstream dan mudah ditebak. Oleh karena itu, perhatianku tertuju pada anime ini semenjak mengambil konsep mecha yang lebih serius.

 

Saat episode pertama, kita langsung diperlihatkan protagonis kita, Vladilena Milizé (Lena) berjalan di antara para pejabat yang sedang mabuk.


Botol bir berserakan di mana-mana. Padahal dijelaskan kalau negara itu sedang berperang. Dilihat dari cara orang lain memanggilnya, Lena sepertinya prajurit militer berpangkat Mayor.


Adegan berlanjut memperlihatkan Ia masuk menuju sebuah ruangan komputer dengan monitor yang disusun berjejer mirip seperti kepunyaan gamer-gamer esport.

 

Setelahnya, Ia duduk melihat layar sembari mengobrol dengan rekannya yang lokasinya terpantau di layar seperti sedang bermain game Mobile Arena, mengendalikan robot senjata nirawak melawan musuh yang terlihat.

 

Cerita berjalan, tiba-tiba Lena marah-marah sendiri dengan orang di depan monitor hanya karena beberapa prosesor yang Ia lihat di layar “tewas”.

 

Aku bingung, loh kenapa mbak? Tapi kemudian di menit-menit terakhir episode satu baru diperlihatkan alasan Ia besikap begitu. Dari sini aku baru bisa memahami cerita anime ini.


Gambar: anime 86-Eighty Six-

 

Anime ini jujur saja agak membosankan awalnya karena prolog yang terlalu bertele-tele. Ini seperti kamu nonton film (movie) tapi dalam bentuk serial.


Setelah masuk tiga atau empat episode, barulah anime ini mulai kelihatan bagusnya. Mulai muncul konfilk-konflik kecil dan dilema dari banyak karakter. Termasuk keadaan Republik San Magnolia yang menjadi latar cerita dari anime ini.

 

Anime ini mengangkat pesan tentang konflik diskriminasi ras dan rasa nasionalisme yang kental di dalam sebuah negara. Menampilkan kehidupan yang berbeda jauh antara kaum Eighty Six dengan mereka yang ada di dalam dinding serta kewajibannya kepada negara.

 

Episode-episode terakhir adalah episode yang paling emosional. Banyak hal yang tidak terduga terus menimpa sang protagonis, Lena sepanjang cerita.

 

Ia dibuat kebingungan antara “ideal” dan realita yang ternyata tidak selalu sama sampai episode terakhir. Tapi akhirnya Ia harus sadar diri bahwa Ia tidak bisa berbuat apa-apa.


Lena adalah bangsawan yang selama ini percaya dengan "keadilan" atau "teori" tapi dalam kenyataannya terkadang berbeda dan kita tidak bisa melakukan apa pun terhadap sesuatu yang salah.

 

Apalagi jika itu adalah sistem di sebuah negara yang telah lama berdiri dan diterima banyak orang. Lena dipaksa untuk menjadi dewasa dalam berpikir dan bertindak.

 

Aku tidak akan mengomentari visual disini, karena tidak ada yang salah dan cukup memuaskan untuk ditonton. Aku bahkan takjub bagaimana animasi CG dan 2D di anime ini bisa menyatu dengan sangat serasi hingga aku tak menyadarinya. Begitupun adegan peperangan yang terjadi juga sangat epik.

 

Satu hal lagi yang menarik dan manis ditonton dari anime ini adalah hubungan “romantis” jarak jauh antara Lena dan Undertaker alias Shin.

 

Terutama dari sisi Lena yang berulang kali diperlihatkan dengan jelas bahwa Ia "naksir" dengan rekan “Prosesor”-nya itu. Padahal, mereka belum pernah bertemu, hanya terhubung melalui suara.

 

Vladilena Milizé (Lena) [Kiri/Atas]    |     Shinei Nouzen (Shin) [Kanan/Bawah]

Bagi penonton dewasa, anime ini termasuk bagus bahkan salah satu yang terbaik karena menawarkan cerita yang perbedaannya cukup kentara dengan anime lain. Tapi bagi remaja, anime ini mungkin kurang menarik karena ceritanya lumayan berat dan datar di awal episode.

 

Setelah menamatkan musim pertama anime ini, aku masih penasaran bagaimana ceritanya berjalan di musim berikutnya. Karena banyak hal besar yang terjadi menjelang episode akhir kemarin yang sepertinya akan menjadi pemicu konflik baru berikutnya yang lebih besar. Tentu saja jika anime ini berhasil mendapat musim keduanya.

 

Kudengar, novel yang sumber cerita dari anime ini juga cukup bagus sehingga aku sangat menantikan adaptasi anime di musim selanjutnya. Apa yang akan Lena lakukan menghadapi situasi ini.

 

Akankah Ia tetap mengikuti arus atau berani menggebrak. Termasuk misteri dari terpecahnya negara San Magnolia menjadi Republik dan Kekaisaran serta asal usul Legion yang belum diungkap. 

 

Anime ini cukup aku rekomendasikan untuk kamu yang sedang mencari anime mecha dengan cerita yang dramatis dan sinematografi adegan pertempuran yang keren, terutama kamu yang menyukai anime bertema robot.


Itulah sebagian kecil review atau ulasanku dari anime "86-Eighty Six-". Jika kamu tertarik bisa langsung ditonton saja animenya yaa.
Skor
(8/10)
Sampul Anime 86 Eighty Six
86 -Eighty Six-
Tayang Perdana 10 April 2021 (Jepang)
Tipe Serial
Genre Aksi, Mecha, Militer, Drama, Fiksi-Ilmiah
Rating 17+ (MyAnimelist)
Episode 11
Durasi 23 Menit per episode
Produser Aniplex, Kadokawa, Bandai Spirits
Studio A-1 Pictures
Situs Resmi anime-86.com

0 Komentar